bagian depan saya ambil dari sebuah cerita yang dibuat oleh sahabat sejati saya, kekasih saya, orangtua saya bahkan kaka saya
Hidup itu saya rasa sebagai sesuatu yang absurd, ya segalanya menjadi tak menentu kala waktu terus berjalan. Tentunya segala sesuatu bisa berubah jauh dari yang kita pikirkan sebelumnya. Mungkin saja itu karena kehendak Tuhan namun saya saya rasa tidak, tentu saja bukan Tuhan telah menentukan seagala sesuatu, bukankah takdir itu sendiri kita yang membuatnya? Bagiku hidup bagai kisaran waktu pelangi, aku juga yakin akan hal itu, saya pikir filosofi pelangi cukup untuk menggambarkan ini semua.
Terkadang anda menjadi binggar dan kadang juga sendu , kadang warna anda ada di atas kadang di bawah. Aku tak mengerti arti hidup, segalanya merupakan teka-teki bagiku. Terkadang orang-orang juga tak berpikir demikian. Mereka cenderung bangun, kerja, ibadah serta tidur tanpa memikirkan hal yang telah terjadi di sekelilingnya ataupun kejadian yang dialami dirinya sendiri. Setiap hari mereka melakukan hal tersebut, yaitu mebiarkan segalanya mengalir begitu saja tanpa sejenak berhenti untuk menghela nafas dan memikirkan segalanya.
Ya segalanya yang terjadi, segalanya yang ada di sekeliling dan pernah juga dialami. Seperti matahari, matahari, matahari yang menyinari bumi. Melihat matahari aku jadi bingung dan terdiam saat aku mulai duduk di beranda rumah. Aku tak tau kenapa, mungkin da yang aneh dengan matahari yang selalu bersinar ketika pagi menyingsing . mungkin bagiku itu sebuah jawaban dari waktu. Waktu yang terus berjalan. Setiap kali aku duduk di beranda, rasanya ingin ku hentikan waktu yang terus menerus memberiku beban tentang arti hidup. Kami para manusia hanya bekerja dan beribadah, dakah yang meimikirkan hidup yang terus berjalan tau sebuah kenangan?
Aku hanya manusia yang tak pernah berhenti memikirkan tentang hidup, sekeping emas, segenggam cinta, setinggi martabat, semua bisa saja diraih dengan mudah. Hanya saja terkadang ada satu hal yang membuat ku menjadi susah mendapatkannya, sepertinya mudah sekali, tapi kenyataannya haynya sang waktu yang mampu menjawab takdir. Untuk cinta say berharap hal tersebut kan abadi, bukan sekedar kata cinta karena itu dalah kata yang paling mudah. Kata tersebut bukan simbol dari cinta sampai saat ini aku memikirkan hal itu, semua hal tentang cinta tak pernah bisa kau definisikan. Entah mengapa disaat seperti aku memikirkan hal demikaian, mungkin saja ada hal yang membuatku tak berhenti untuk mengenang. Seperti hati ku di sini untuk cerita itu, walaupaun cerita itu semakin menjauh dan menjauh, tetap saja. Cerita dimana saat aku mulai mengenal dunia, waktu seakan berhenti dan tiba-tiba bergerak lambat. Saat aku memikirkan cerita lalu dan orang-orang yang mengisi hari-hariku. Orang yang membuatku tarsenyum, waktu bisa menjawab takdir begitu cepatnya, namun cinta bukan diukur dari kisaran waktu. Terkadang sesuatu yang sebentar itu membuat ku terkesan dan tak bisa memungkirinya. Oleh karena itu jangan siakan waktu walaupun itu hanya sekejap saja dan nikmatilah warna hidupmu Waktu seperti awan yang selalu ku pandang, putih yang tampak k pernah abadi, terlewat begitu saja. Mungkin pernah membentuk gumpalan yang menjadi simbol hidup, pernah terlukis cinta dan kadang seperti membentuk cerita. Ya kehidupan yang aku lalui seperti awan yang telah berlalu. Terlintas begitu saja dan hanya dapat ku ingat dalam bingkai sang waktu.
Untuk ayah yang kini sakit, terimakasih telah membesarkanku sampai saat ini, untuk ibuku semoga tetap tabah dan tetap memeluk kami semua dengan lentik jarimu
Jauh jalan yang harus kau tempuh
Mungkin samar bahkan mungkin gelap
Tajam kerikil setiap saat menunggu
Engkau lewat dengan kaki tak bersepatu
Duduk sini nak dekat pada bapak jangan kau ganggu ibumu
Turunlah lekas dari pangkuannya
engkau lelaki kelak sendiri
Ibu
Ribuan kilo jalan yang engkau tempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
ibu ku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
seperti udara kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas ibu
ingin ku dekap dan menangis dipangkuanmu
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa memabalas ibu.........................
remember my sweat moments
kemarin adalah telah, esok itu akan dan dapat berubah, sekarang adalah aku, manfaatkan waktu walau itu hanya sedetik. Setidaknya hal tersebut dapat memberi kenangan yang indah