Perempuan Di Titik Nol
sedikit mereview buku yang telah aku baca kira-kira awal semester 2 lalu. sempat malas untuk menghabiskan baca buku itu namun, ternyata buku itu menyimpan sebuah makna tersendiri untuk ku setelah membacanya..............
bukunya keren, tidak terlalu tebal bisa dikatakan novel yang tipis. pemilihan kata dan bahasanya tidak terlalu berat dan cukup ringan.....mudah dicerna
buku ini sangat menyentil kenyataan yang ada di sekelilingku, ttidak ahanya bualan tapi justru apa yang tergamabar dalam novel ini terjadi dalam kehidupan.
Firdaus sudah mengalami penganiayaan baik dari segi fisik maupun mental oleh seorang lelaki yang dikenalnya sebagai ayah. Sesungguhnya, tak cuma Firdaus yang mendapat perlakuan buruk dari sosok lelaki itu. Ibunya pun tak pernah bernasib lebih baik darinya.Ketika ayah dan ibunya meninggal, Firdaus kemudian diasuh oleh pamannya. Meski bersikap lebih lembut daripada ayahnya, toh sang paman tak melewatkan kesempatan untuk melakukan perudungan seksual terhadapnya.
Dalam masa ini, Firdaus dikirim pamannya ke sekolah menengah. Di sini, ia hampir mengenal cinta tapi tidak dari lawan jenis, melainkan dari seorang guru perempuan. Lulus dari sekolah menengah dengan nilai terbaik, Firdaus malah dinikahkan oleh seorang pria tua yang kaya raya, tetapi sangat pelit, oleh paman dan bibinya. Apa boleh buat, Firdaus harus melayani lelaki yang wajahnya penuh bisul itu walau dengan setengah hati. Namun, lama-kelamaan, Firdaus pun tak tahan dan kemudian melarikan diri.
Berikutnya, ia bertemu Bayoumi, seorang lelaki yang awalnya tampak baik. Belakangan, Bayoumi inilah yang membawa Firdaus pada sebuah profesi yang disebut pelacur. Karena kembali dijajah lelaki, Firdaus pun melarikan diri lagi. Kali ini, ia bertemu seorang perempuan cantik yang ternyata tak lebih dari seorang germo. Namun, berkat perempuan ini, Firdaus mengetahui ia memiliki harga tinggi.
Jalan hidup membawa Firdaus menjadi seorang pelacur mandiri berharga. Ia bisa membeli apa pun juga yang ia inginkan. Ia bisa berdandan secantik mungkin. Dan, yang paling penting, ia bisa memilih dengan siapa ia akan tidur. Toh, nasib baik belum juga bersahabat dengannya. Firdaus yang sempat beralih profesi sebagai pegawai kantor dan kemudian kembali ke dunia pelacuran karena patah hati harus berhadapan dengan kesombongan lelaki. Seorang germo memaksa Firdaus bekerja untuknya. Ternyata, pengalaman hidupnya yang pahit telah mengubah Firdaus menjadi perempuan yang tak lagi mau diinjak-injak kaum pria. Ia memilih untuk membunuh sang germo dan menyerahkan diri ke penjara