Kamis, 26 Mei 2011

Apakah Benar Pujian Itu Ujian?????

Ingatkah kapan terakhir kali kita mendapat pujian?
Apa yang orang lain puji dari diri kita?
Bentuk fisik kita yang cantik atau tampan?
Nilai ujian yang memuaskan?
Atau pekerjaan yang baru saja kita dapatkan?

Lalu, bagaimana perasaan kita ketika mendapatkan pujian tersebut?
Saya yakin ada perasaan tersanjung, terharu, terhormat, senang, gembira, atau cukup membalas dengan senyuman saja. Sebagian besar orang merasa suka ketika orang lain memuji kondisi hidup kita. Itu wajar. Secara psikologis, memang manusia cenderung memilih informasi yang menyenangkan mereka. Lagipula, kesan positif dari orang lain terhadap seseorang turut pula membentuk konsep diri yang positif. Sehingga orang tersebut memiliki kepercayaan diri dan motivasi positif dalam hidupnya. Dalam konteks jiwa yang senantiasa berkembang, pujian memang diperlukan untuk meyakinkan jiwa tahap awal agar mereka bersemangat di di bumi, sekolah kehidupan.

Dalam praktik komunikasi antarmanusia, pujian adalah jurus terjitu mempengaruhi orang. Jika ingin dapat pacar, sering-seringlah merayu dengan ucapan, “kamu cantik sekali.” Bila sedang menghadapi birokrasi, perhatikan hal detil dari penampilan petugasnya dan sanjunglah. bicaralah hal-hal personal seperti dari mana asalnya, berapa anaknya atau apa klub sepakbola favoritnya. Rupanya jurus ini dipahami benar oleh Nabi Muhammad. Baca hadisnya, perhatikan kalimatnya. Niscaya akan kita temukan betapa sering Nabi memuji keunggulan suatu kaum yang datang kepadanya.

Namun bagi jiwa yang benar-benar memperhatikan perjalanan jiwa, pujian sangat mungkin adalah ujian. Ujian tentang kerendahhatian. Bahwa sebagai yang tercipta, manusia adalah entitas yang sangat lemah, tiada berdaya dan selalu bergantung pada sang Pencipta. Sedikit saja manusia itu lengah, maka pujian yang datang itu dengan mudah melenakan kesadaran, membuat manusia bangga diri.

Bangga diri adalah salah satu penyakit hati. Penyakit hati yang apabila dibiarkan akan terus menggerogoti hati kita. Hati-hatilah dengan perasaan bangga diri. Virus bangga diri ini sangat halus sekali sampai sampai kita tidak menyadarinya. Ia tiba-tiba ada dalam hati kita. Kita merasa dengan tidak mengatakan /memamerkan kelebihan kita di hadapan orang, itu bukti bahwa kita tidak berbangga diri. Padahal sebaliknya, Orang yang mengakui dirinya tidak sombong, itulah sebenar-benarnya orang sombong.

Dalam bentuknya yang samar, perasaan bangga diri (ujub) dapat berwujud sebagai perasaan bahwa apa yang kita peroleh adalah semata-mata usaha kita. Bila sudah begitu, kita tidak bisa (atau lebih tepatnya tidak mau) menerima kegagalan apapun dalam hidup kita. Mereka merasa sudah bersabar atas cobaan Tuhan, lalu menuntutNya agar menuruti keinginannya. Mereka sembahyang, berderma, dan berbuat baik kepada sesama. Lalu atas segala ‘perbuatan baik’nya mereka merasa sudah seharusnya mendapatkan segala yang mereka angankan. Jika tidak, mereka menganggap Tuhan berlaku tidak adil. Mereka merutuk, marah, dan berontak pada Tuhan. Mereka lupa pada kalimat yang selalu mereka baca, “Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.” Bahwa tiada puja yang pantas, tiada puji yang lestari, kecuali kepunyaan Allah.

Pujian juga bisa membuat kita merasa sempurna. Ini yang sering kali menggelincirkan orang-orang yang berjuang menuju Tuhan. Bertahun-tahun menjalani ritual, ikut thoriqoh A, B, C, bahkan menjadi pengkhotbah di berbagai tempat. Bisa dikatakan pencapaian religiusitas mereka sudah tinggi. Namun mereka gagal di ujian terakhir. Mereka menganggap diri mereka lebih baik, lebih suci, lebih taqwa daripada pelacur yang terpaksa melacurkan diri karena himpitan ekonomi, atau kuli pasar yang mandi peluh seharian demi menafkahi istri dan anaknya. Akhirnya mereka merasa sempurna di hadapan Tuhan dan gagal meraih puncak pengalaman spiritual, menyaksikan Wajah Tuhan. Padahal bukankah hakikat kemanusiaan justru terletak pada ketidaksempurnaan kita?

Jauh sebelum menjadi Nabi, Yusuf muda harus membayar mahal atas perasaan bangga dirinya. Kata sohibul hikayah, Yusuf adalah orang tertampan nomer 2 setelah Muhammad SAW. Pernah suatu ketika, Yusuf mematut diri di depan cermin. Lamat-lamat ia memandangi keelokan parasnya. Entah sadar entah tidak ia berkata pada dirinya sendiri, “wajah setampan ini, kalau dijual kira kira laku berapa ya?”

Do you all guys know how Allah taught him about being humble? He turned him as no value more than a slave.

Akibat iri dengki saudara-saudara tirinya, Yusuf dibuang di dasar sumur di tengah gurun pasir. Lalu Yusuf ditemukan oleh rombongan pedagang yang kemudian menjualnya di Mesir, dengan harga murah.

“Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf” (Q.S. Yusuf: 20)

Setelah bertahun-tahun, Yusuf kembali menerima ujian berupa pujian. Ayat 31 merekam fragmen tersebut,

Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): “Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.”

Bisakah kita membayangkan ketampanan atau kecantikan seseorang

diambil dari maulinniam

Senin, 23 Mei 2011

Pulau Maladewa?????

sebelumnya,,,mana ku tau tentang pulau indah ini. pernah dengar anamun tak tau klau pulaunya seindah ini......
subhanallah pulau kecil yang tak terlihat namun menyimpan keindahan yang LUAR BIASA,, Maha akrya Tuhan yang tak pernah ada tandingannya,,,,,GOD Is Architecture.

Mau tau seperti apa keindahannya
silahkan membaca........

Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol di Samudra Hindia. Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota

.



Di manakah suku maya berada?????

ehmm.....kemana yahh kira2 menghilangnya suku maya..wahh bener-bener aneEh dan tak masuk akal,,,,,
tapi tak usah bingung2,, suatu saat waktu yang akan menjawabnya. BENAR kagak Yahh?????

Peradaban Suku Maya Yang Hilang




Memang benar, bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang sekarang ini, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, sekalipun begitu, ada beberapa orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai hubungan yang sangat erat dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan batu raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini. Marilah kita lepaskan prasangka dan persepsi yang telah telanjur tertanam, menyelami kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal bangsa Maya, melihat-lihat bagaimana dan apakah sebenarnya bangsa dan kebudayaan Maya.
Proses Penemuan
Bangsa Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada abad ke-16, dengan status agresor mereka menjajah daratan yang asli ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam kuat bangsa Spanyol. Dan dengan cepat, bangsa Spanyol menyebarkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera membakar tempat tersebut, mengakibatkan buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah.



Peta Peradaban Suku Maya



Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut adalah buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah lama menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu. Mungkin demikianlah takdirnya, kini para ilmuwan yang menyelidiki kebudayaan Maya hanya bisa menggambarkan kehebatan budaya Maya saat itu secara tambal sulam berdasarkan potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.
Bebatuan Raksasa di Hutan
Piramida bangsa Maya dapat dikatakan merupakan bangunan piramida kedua yang terkenal setelah piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir adalah kuning keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak terkikis setelah berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing memiliki 4 tangga, setiap tangga memiliki 91 undakan, secara total 4 buah tangga ditambah satu undakan bagian paling atas adalah berjumlah 365 undakan (91 x 4 + 1 = 365), tepat merupakan jumlah hari dalam satu tahun.
Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam maupun di luar bangunan semuanya adalah angka yang berhubungan dengan hukum peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada 4 bagian piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut, menandakan satu abad bangsa Maya adalah 52 tahun.
Observatorium astronomi bangsa Maya juga memiliki bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat mirip dengan observatorium masa kini, sebagai contoh misalnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada bagian atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium sekarang adalah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah tepat mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur hubungan dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya berhubungan dengan astronomi. Salah satunya berhubungan dengan musim semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya berhubungan dengan aktivitas bulan.
Menara pengamat observatorium Kainuoka ini adalah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga memiliki bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.



Sebuah Monumen Kuno Suku Maya

Dinilai pada masa kini, bangunan tersebut cukup menakjubkan. Piramida Maya misalnya, bagaimanakah caranya memotong bebatuan berukuran sangat besar, diangkut ke tempat yang jauh dalam hutan belantara, bebatuan yang beratnya puluhan ton, ditumpuk hingga mencapai tinggi 70 meter, jika tidak ditunjang dengan alat angkut dan peralatan yang memadai, adalah sangat sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dan suku bangsa yang hidup dalam hutan belantara, mengapa harus mengerahkan upaya dan tenaga sedemikian besar, membangun sebuah jaringan pengamat observatorium? Ditilik dari sejarah, teleskop baru ditemukan pada abad ke-16 oleh Galileo, setelah itu barulah muncul observatorium ukuran besar, dan konsep jaringan pengamat observatorium baru muncul pada zaman modern. Kala itu konsep yang demikian dapatlah dikatakan sangat maju dan canggih.
Hilang Secara Misterius
Lembaran budaya cemerlang yang ditulis bangsa Maya untuk sejarah manusia, telah kita ketahui tingkat keanggunannya. Arkeolog menganggap, kebudayaan bangsa Maya semestinya secara perlahan-lahan terbentuk sejak tahun 2000 SM hingga masa tahun 250 M, setelah tahun 250 M hingga masa tahun 900 M, budaya tersebut memasuki masa keemasan, dan pada abad ke-7 dan 8, memasuki masa yang sangat makmur dan sejahtera.
Tulisan paling dini bangsa Maya muncul menjelang dan sekitar Masehi, namun batu prasasti pertama yang tergali memperlihatkan catatan yang menulis tahun 292 M. Sejak itu, tulisan bangsa Maya hanya tersebar pada areal terbatas. Dan pada tarikh Masehi setelah pertengahan abad ke-5, tulisan bangsa Maya baru secara menyeluruh tersebar ke semua kawasan Maya. Misalnya batu prasasti terakhir diselesaikan pada 869 M, dan batu prasasti terakhir di seluruh kawasan Maya diselesaikan pada 909 M.




Menurut data penelitian: “Suatu hari di tahun 909 M, tanpa sebab yang jelas, 80% bangsa kuno Maya tiba-tiba saja menghilang, tidak hanya meninggalkan kuil yang belum selesai dibangun, bahkan sejumlah besar balairung dewa dan bangunan model raksasa semuanya ditinggalkan begitu saja, terbenam dalam reruntuhan tembok yang roboh. Semua pusat pemujaan juga terhenti aktivitasnya. Kemudian, sejak hari itu, kebijaksanaan leluhur lenyap dengan sangat cepat, dan bangsa Maya yang tertinggal pun mulai berubah menjadi buta pengetahuan dan merosot moralnya.”
Dari bukti penelitian ilmuwan ini, kita dapat memberikan penjelasan yang rasional: Setelah mengalami perkembangan budaya yang tinggi, dikarenakan perkembangan budaya materi, kehidupan bangsa Maya kuno lambat laun merosot, menuju kemerosotan moral masyarakat. Lalu sebagian yang masih disebut kebijaksanaan leluhur itu, pada kenyataannya adalah sekelompok orang yang telah jatuh merosot moralnya, mereka mendorong perkembangan hal yang tidak baik, membuat segenap masyarakat bangsa Maya kuno mengarah menuju kepunahan!
Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang tersisa, namun sangat sulit bagi kita untuk memastikan peristiwa mengerikan apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 909 M itu, berbagai macam versi hipotesa tentang kepunahan bangsa Maya, misalnya banjir, gempa bumi, angin topan, bencana maupun pendapat lainnya tentang wabah, keracunan massal, penyakit menular, bahkan dikatakan populasi yang membengkak, pembakaran hutan secara berulang kali untuk bercocok tanam yang mengakibatkan tanah gersang, ataupun bencana ekonomi, bahkan dikatakan invasi musuh, perang antarkota, pemberontakan kaum petani maupun masalah sosial seperti bunuh diri massal, dan pendapat lain yang tak terhitung jumlahnya.

//



Apa pun penyebabnya sama sekali tidaklah penting, intinya adalah sejarah sekali lagi telah mempertahankan orang yang baik dan sederhana, sedangkan sebutan “buta pengetahuan dan merosot moralnya” yang digunakan untuk melukiskan keturunan bangsa Maya, hanyalah kaidah yang dilihat oleh mata manusia masa kini, sangat lugu dan baik seperti tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar keuntungan mendatangkan keputusasaan. Pertanyaannya adalah mengapa sejarah manusia lagi-lagi mencatat lenyapnya umat manusia yang disebut sebagai “kebijaksanaan leluhur”?


dari merlung.wordpress.com

Kuasa Allah, Sang Maha Besar

subhanallah pertama-tama denger berita dari seseorang tentang bentuk alam semesta kita katanya seperti TEROMPEt, sontak kaget dan sama sekali tidak percaya........kalau dipikir secara logika saja tidak cukup. namun malam ini setelah iseng-iseng ngebuka.... Y Allah ternyata memang bener. atapi apakah itu bener atau tidak adanya Allahhua'lam. yang pasti saya sellau percaya bahwa Allah MAHA BESAR. untuk itu saya ingin berbagai sedikit infonya......


Benarkah Bentuk Semesta Seperti Terompet yang Akan Ditiup Sebagai Sangkakala Saat Kiamat
“Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Isrofil?”


Mungkin yang ada di benak kita malaikat Isrofil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap terompet kecilnya sebelum tampil diatas panggung. Sebenarnya seperti apa sih terompetnya atau yang biasa juga dikenal dengan sangkakala malaikat Isrofil itu?

Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.

Di mana pada bagian ujung belakang terompet (alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable).

Lihat gambar bentuk alam semesta dibawah ini:






Bentuk Alam Semesta
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda :
“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah.

Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”

Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.”

Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”

Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.

Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama-rama yang hidup di tengah-tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.

Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 :
“Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”

Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”

Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, lalu sebesar apa si peniupnya dan lebih dashsyat lagi, bagaimana dengan Sang Penciptanya? Allahu Akbar!

Wallahua'lam Bisshowa.

sumber : alisaid.wordpress.com

Minggu, 22 Mei 2011

Sinopsis Permpuan Dititik Nol

Perempuan Di Titik Nol

sedikit mereview buku yang telah aku baca kira-kira awal semester 2 lalu. sempat malas untuk menghabiskan baca buku itu namun, ternyata buku itu menyimpan sebuah makna tersendiri untuk ku setelah membacanya..............
bukunya keren, tidak terlalu tebal bisa dikatakan novel yang tipis. pemilihan kata dan bahasanya tidak terlalu berat dan cukup ringan.....mudah dicerna
buku ini sangat menyentil kenyataan yang ada di sekelilingku, ttidak ahanya bualan tapi justru apa yang tergamabar dalam novel ini terjadi dalam kehidupan.



Firdaus sudah mengalami penganiayaan baik dari segi fisik maupun mental oleh seorang lelaki yang dikenalnya sebagai ayah. Sesungguhnya, tak cuma Firdaus yang mendapat perlakuan buruk dari sosok lelaki itu. Ibunya pun tak pernah bernasib lebih baik darinya.Ketika ayah dan ibunya meninggal, Firdaus kemudian diasuh oleh pamannya. Meski bersikap lebih lembut daripada ayahnya, toh sang paman tak melewatkan kesempatan untuk melakukan perudungan seksual terhadapnya.
Dalam masa ini, Firdaus dikirim pamannya ke sekolah menengah. Di sini, ia hampir mengenal cinta tapi tidak dari lawan jenis, melainkan dari seorang guru perempuan. Lulus dari sekolah menengah dengan nilai terbaik, Firdaus malah dinikahkan oleh seorang pria tua yang kaya raya, tetapi sangat pelit, oleh paman dan bibinya. Apa boleh buat, Firdaus harus melayani lelaki yang wajahnya penuh bisul itu walau dengan setengah hati. Namun, lama-kelamaan, Firdaus pun tak tahan dan kemudian melarikan diri.
Berikutnya, ia bertemu Bayoumi, seorang lelaki yang awalnya tampak baik. Belakangan, Bayoumi inilah yang membawa Firdaus pada sebuah profesi yang disebut pelacur. Karena kembali dijajah lelaki, Firdaus pun melarikan diri lagi. Kali ini, ia bertemu seorang perempuan cantik yang ternyata tak lebih dari seorang germo. Namun, berkat perempuan ini, Firdaus mengetahui ia memiliki harga tinggi.
Jalan hidup membawa Firdaus menjadi seorang pelacur mandiri berharga. Ia bisa membeli apa pun juga yang ia inginkan. Ia bisa berdandan secantik mungkin. Dan, yang paling penting, ia bisa memilih dengan siapa ia akan tidur. Toh, nasib baik belum juga bersahabat dengannya. Firdaus yang sempat beralih profesi sebagai pegawai kantor dan kemudian kembali ke dunia pelacuran karena patah hati harus berhadapan dengan kesombongan lelaki. Seorang germo memaksa Firdaus bekerja untuknya. Ternyata, pengalaman hidupnya yang pahit telah mengubah Firdaus menjadi perempuan yang tak lagi mau diinjak-injak kaum pria. Ia memilih untuk membunuh sang germo dan menyerahkan diri ke penjara

Sabtu, 21 Mei 2011

Sedikit Bertutur

Kaki ku terhenti saat melewati kamar itu
Saat mataku tertuju pada bongkahan buku-buku lama yang berjajar di kasur tua
Buku ku
Buku yang menyimpan banyak cerita
Buku selalu aku tuturkan banyak kisah dalam hidup
Buku yang telah lama ku cari
Aku telah menemukannya
Bukan tuk membuka luka lama
Namun ingin ku menemukan makna dari kisah lalu
Hanya ingin mengenang sedikit sakitnya, sengangnya
Bahagianya, sendunya kisah masa-masa SMA duli
Aku ku mencoba membuka lembar demi lembar buku itu
aku membaca tulisan-tulisan lama ku
Tulisan yang kian usang termakan waktu
Ingin rasa tertawa setiap membaca kata-kata itu
Wahhh 4 tahun silam
Gilaaaa, kalau dipikir stresZ juga aku yahhh
Mungkin karena terlalu lugunya aku saat itu
Yang belum tau apa-apa
Kata-kata so romantis dan memuji yang setiap hari dikirimnya untukku
Tak akan lagi ada artinya
Semua memang telah banyak berubah
Meski dulu aku sempat jatuh terlalu dalam
Galian yang aku gali sendiri dan aku kubur selama 2tahun
Akan selamanya terkubur
Tak kan ku coba tuk menggalinya lagi
Karena ku tak ingin terjatuh lagi




sedikit motivasi diri

lagi asyik-asyik nyari referensi buat proposal penelitian..
eEh malah nemu catatan kecil in dari "http://www.resensi.net/kehendak-untuk-berubah-2/2007/01/"

neh isinya...

Ketika aku masih muda dan bebas berhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia, seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah.

Maka cita-cita itu pun agak kupersempit, lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negriku namun tampaknya, hasrat itupun tiada hasilnya.

Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, kuputuskan untuk mengubah keluargaku, orang yang paling dekat denganku. tetapi celakanya, merekapun tidak mau diubah! dan kini, sementara aku berbaring saat ajal menjelang, tiba-tiba ku sadari:

“Andaikan yang pertama -tama kuubah adalah Diriku,

Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku bisa mengubah keluargaku.

Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi aku pun mampu memperbaiki Negriku

Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia!”

belajar aliran dalam linguistik


PRAGMATIK
pragmatics (n) - pragmatik - pragmatika
pragmatis (adj) : melihat sesuatu dari kegunaan
pragmatisme: aliran yang melihat sesuatu dari kegunaan
Dalam komunikasi, satu maksud atau satu fungsi dapat diungkapkan dengan berbagai bentuk/struktur. Untuk maksud “menyuruh” orang lain, penutur dapat mengungkapkannya dengan kalimat imperatif, kalimat deklaratif, atau bahkan dengan kalimat interogatif. Dengan demikian, pragmatik lebih cenderung ke fungsionalisme daripada ke formalisme. Pragmatik berbeda dengan semantik dalam hal pragmatik mengkaji maksud ujaran dengan satuan analisisnya berupa tindak tutur (speech act), sedangkan semantik menelaah makna satuan lingual (kata atau kalimat) dengan satuan analisisnya berupa arti atau makna.
Kajian pragmatik lebih menitikberatkan pada ilokusi dan perlokusi daripada lokusi sebab di dalam ilokusi terdapat daya ujaran (maksud dan fungsi tuturan), perlokusi berarti terjadi tindakan sebagai akibat dari daya ujaran tersebut. Sementara itu, di dalam lokusi belum terlihat adanya fungsi ujaran, yang ada barulah makna kata/kalimat yang diujarkan.
Berbagai tindak tutur (TT) yang terjadi di masyarakat, baik TT representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif, TT langsung dan tidak langsung, maupun TT harafiah dan tidak harafiah, atau kombinasi dari dua/lebih TT tersebut, merupakan bahan sekaligus fenomena yang sangat menarik untuk dikaji secara pragmatis. Misalnya, bagaimanakah TT yang dilakukan oleh orang Jawa apabila ingin menyatakan suatu maksud tertentu, seperti
ngongkon‘menyuruh’, nyilih‘meminj am’, njaluk‘memint a’, ngelem‘memuji’, janji‘berjanji’,
menging ‘melarang’, dan ngapura ‘memaafkan’. Pengkajian TT tersebut tentu menjadi semakin
menarik apabila peneliti mau mempertimbangkan prinsip kerja sama Grice dengan empat maksim: kuantitas, kualitas, hubungan, dan cara; serta skala pragmatik dan derajat kesopansantunan yang dikembangkan oleh Leech (1983).

jadi pada intinya aliran Pragmatik dalam linguistik adalah
Cukup banyak kiranya batasan atau definisi mengenai pragmatik. Levinson (1987: 1- 53), misalnya, membutuhkan 53 halaman hanya untuk menerangkan apakah pragmatik itu dan apa saja yang menjadi cakupannya. Di sini dikutipkan beberapa di antaranya yang dianggap cukup penting.
(1) Pragmatik adalah kajian mengenai hubungan antara tanda (lambang) dengan penafsirnya, sedangkan semantik adalah kajian mengenai hubungan antara tanda (lambang) dengan objek yang diacu oleh tanda tersebut.
(2) Pragmatik adalah kajian mengenai penggunaan bahasa, sedangkan semantik adalah kajian
mengenai makna.
(3) Pragmatik adalah kajian bahasa dan perspektif fungsional, artinya kajian ini mencoba menjelaskan aspek-aspek struktur linguistik dengan mengacu ke pengaruh-pengaruh dan sebab- sebab nonlinguistik.
(4) Pragmatik adalah kajian mengenai hubungan antara bahasa dengan konteks yang menjadi
dasar dari penjelasan tentang pemahaman bahasa.
(5) Pragmatik adalah kajian mengenai deiksis, implikatur, praanggapan, tindak tutur, dan
aspek-aspek struktur wacana.
(6) Pragmatik adalah kajian mengenai bagaimana bahasa dipakai untuk berkomunikasi,
terutama hubungan antara kalimat dengan konteks dan situasi pemakaiannya.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dipahami bahwa cakupan kajian pragmatik sangat luas sehingga sering dianggap tumpang tindih dengan kajian wacana atau kajian sosiolinguistik. Yang jelas disepakati ialah bahwa satuan kajian pragmatik bukanlah kata atau kalimat, melainkan tindak tutur atau tindak ujaran


Kamis, 19 Mei 2011

Dalam hidup aku belajar banyak hal, aku belajar dari orangtua ku, aku belajar dari saudara-saudaraku, aku belajar dari sahabat-sahabat terbaikku, aku belajar dari teman-teman ku, aku belajar dari alam, aku belajar dari sekelilingku, aku belajar dari pengalaman, bahkan aku belajar dari seorang terkasih.

Aku belajar memaknai hidup dari setiap nafas yang ku hirup dan darah yang terus mengalir diantara pembuluh nadi
Aku belajar menjadi dewasa dari kejadian dan tragedi
Aku belajar sabar dengan menunggu dan dari cobaan
Aku belajar ikhlas saat senyum bahagia tergantikan airmata pilu
Aku belajar tegar saat kesedihan perlahan menggoyahkan ku
Aku belajar menahan diri saat kesenangan tersanding di depan mata
Aku belajar memahami diri sebelum ku mencoba memahami yang lain
Aku belajar menerima saat kritikan datang menghujam
Aku belajar menyayangi dari seorang ibu yang menyayangi putrinya
Aku belajar mencinta dari cinta yang aku dapat dari seseorang
Aku belajar setia dari bintang yang selalu temani sang malam
Aku belajar  bersyukur dari apa yang aku saksikan

Aku belajar dan kan terus belajar
Belajar banyak hal
Belajar semua yang bisa dipelajari apapun itu dan bagaimanapun itu...................